A. MENGENAL SISTEM KONTROL DAN MONITORING JARINGAN KOMPUTER

 Monitoring Sistem Jaringan Komputer



1. Pengertian Monitoring Jaringan Komputer


     Monitoring Jaringan adalah proses pengumpulan data dan melakukan analisis terhadap data-data lalu lintas jaringan dengan tujuan untuk memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki Jaringan komputer di mana salah satu fungsi dari managemen yang berguna untuk menganalisa apakah jaringan masih cukup layak untuk digunakan atau perlu tambahan kapasitas.  

     Hasil monitoring juga dapat membantu jika admin ingin mendesain ulang jaringan yang telah ada. Banyak hal dalam jaringan yang bisa dimonitoring, salah satu diantaranya load traffic jaringan yang lewat pada sebuah router atau interface komputer. Monitoring dapat dilakukan dengan standar SNMP, selain load traffic jaringan, kondisi jaringan pun harus dimonitoring, misalnya status up atau down dari sebuah peralatan jaringan. Hal ini dapat dilakukan dengan utilitas ping.

Monitoring jaringan komputer dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu:

A. Connection Monitoring

Connection Monitoring adalah teknik monitoring jaringan yang dapat dilakukan dengan melakukan tes ping antara monitoring station dan device target, sehingga dapat diketahui bila koneksi terputus.

B. Traffic Monitoring

     Traffic Monitoring adalah teknik monitoring jaringan dengan melihat paket aktual dari traffic pada jarigan dan menghasilkan laporan berdasarkan traffic jaringan.

     Tujuan monitoring jaringan komputer adalah untuk mengumpulkan informasi yang berguna dari berbagai bagian jaringan sehingga jaringan dapat diatur dan dikontrol dengan menggunakan informasi yang telah terkumpul. Alasan utama dilakukan monitoring jaringan:

1. Untuk menjaga stabilitas jaringan

2. Sulit untuk mengawasi apa yang sedang terjadi di dalam jaringan yang memiliki sejumplah besar mesih(host) tanpa alat pengawas yang baik

3. Untuk mendeteksi kesalahan pada jaringan, gateway, server, maupun user

4. Untuk memberitahu trouble kepada administrator jaringan secepatnya

5. Mempermudah analisis troubleshooting pada jaringan

6. Mendokumentasikan jaringan


2. Dasar-dasar System Control dan Monitoring Jaringan 


     Sistem Kontrol (Sistem Kendali) adalah proses pengaturan/pengendalian terhadap satu/beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga pada suatu harga (range) tertentu. Dalam istilah lain disebut juga teknik pengaturan, sistem pengendalian atau sistem pengkontrolan.


Secara umum sistem kontrol dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Dengan operator (manual) dan otomatis

2.Jaringan tertutup (closed-loop) dan jaringan terbuka (open-loop)

3. Continu (analog) dan diskontinu (digital, diskrit)

4. Servo dan regulator

Menurut sumber penggerak: elektris, pneumatis (udara, angin), hidarullis (cairan), dan mekanis.


Sedangkan aksi pengkontrolan ada 6 aksi yaitu:

1. Dua posisi (on-off)

2. Proportional

3. Integral

4. Proportional plus Integral

5. Proportional plus Integral plus derivatif


     Secara garis besar tahapan dalam sebuah sistem monitoring terbagi ke dalam tiga proses besar, yaitu:

1. Proses di dalam pengumpulan data monitoring,

2. Proses di dalam analisis data monitoring,

3. Proses di dalam menampilkan data hasil monitoring. 


     Keseluruhan proses dapat dilihat pada gambar. Sumber data dapat berupa network traffic, informasi mengenai hardware, dan lain sebagainya. Proses dalam analisis data dapat berupa pemilihan data dari sejumlah data yang telah terkumpul atau bisa juga berupa manipulasi data sehingga diperoleh informasi yang diharapkan. Sedangkan tahap menampilkan data hasil monitoring menjadi informasi yang berguna di dalam pengambilan keputusan atau kebijakan terhadap sisetm yang sedang berjalan dapat berupa sebuah tabel, gambar, kurva, atau animasi. 

     Aksi yang terjadi diantara proses-proses yang ada di dalam sebuah sistem monitoring adalah berbentuk service, yaitu suatu proses yang terus-menerus berjalan pada interval waktu tertentu. Proses yang dijalankan dapat berupa pengumpulan data dari objek yang di-monitor atau melakukan analisis data yang telah diperoleh dan menampilkannya.


3. SNMP (Simple Network Management Protocol)

     SNMP adalah sebuah protokol yang dirancang untuk memberikan kemampuan kepada pengguna untuk memantau dan mengatur jaringan komputernya secara sistematis dari jarak jauh atau dalam satu pusat kontrol saja. Dengan menggunakan protokol ini kita bisa mendapatkan informasi tentang status dan keadaan dari suatu jaringan. Pengolahan ini dijalankan dengan menggumpulkan data dan melakukan penetapan terhadap variabel-variabel dalam elemen jaringan yang dikelola.

     SNMP adalah protokol populer untuk melakukan network manajemen. SNMP digunakan untuk mengumpulkan informasi, dan mengkonfigurasi, peralatan jaringan, seperti, server, printer, hub, switch, dan router di jaringan berbasis Internet Protocol (IP). SNMP dapat mengumpulkan informasi seperti kondisi CPU, temperatur chasis, dan hampir tidak ada batas akan apa yang dapat dikonfigurasi oleh SNMP.

 Sebuah jaringan yang dapat di manage menggunakan SNMP pada dasarnya memiliki tiga (3) komponen, yaitu: 
1.Managed Device
     Sebuah managed device adalah sebuah node di jaringan yang berisi agen SNMP yang berada di jaringan yang dapat di manage. Managed device akan mengumpulkan dan menyimpan informasi manajemen dan membuat informasi ini tersedia bagi NMS menggunakan SNMP. Managed device, kadang kala di sebut elemen jaringan, dapat berupa router dan akses server, switch dan bridge, hub, host komputer atau printer. 
 2.Agen
     Agen adalah sebuah modul software network manajemen yang berada di dalam managed device. Agen ini mengetahui tentang informasi manajemen dan dalam menterjemahkan ke informasi yang kompatibel dengan SNMP. 
3.Network-management System (NMS)
     Aplikasi NMS menjalankan aplikasi yang dapat memonitor dan mengontrol managed device. NMS memberikan resource memory dan prosesor yang dibutuhkan untuk manajemen network. Satu atau lebih NMS harus ada dalam sebuah jaringan yang di manage. 

Ada beberapa versi SNMP, diantaranya yaitu:
1. SNMP versi 1 (SNMPv1)
     Implementasi awal dari protokol SNMP. SNMPv1 beroperasi di atas protokol lain, seperti, User Datagram Protocol (UDP), Internet Protocol (IP), OSI Connectionless Network Service (CLNS), AppleTalk Datagram-Delivery Protocol (DDP), dan Novell Internet Packet Exchange (IPX). 
2. SNMP Versi 2, 
     SNMP Versi 2 merevisi versi 1 dan memasukan beberapa perbaikan masalah performance, keamanan, kerahasian, dan komunikasi antar manager. SNMP v2 memperkenalkan GETBULK, sebuah alternatif dari iterasi GETNEXT untuk data manajemen dalam jumlah besar melalui satu perintah saja. 
3. SNMP versi 3, 
     SNMPv3 memberikan tiga (3) servis yang penting, yaitu, authentikasi, privasi dan access control. 


3.1 Eelemen SNMP

A. Manajer
     Merupakan software yang berjalan di sebuah host di jaringan. Bertugas meminta informasi ke Agent. Manajer ini terdiri atas satu proses atau lebih yang berkomunikasi dengan agen-agennya dan dalam jaringan. Manajer akan mengumpulkan informasi dari agen tidak meminta semua informasi yang dimiliki oleh agen, tetapi hanya meminta informasi tertentu saja yang akan digunakan untuk mengamati unjuk kerja jaringan. Manager biasanya menggunakan komputer yang memiliki tampilan grafis dan berwarna sehingga selain dapat menjalankan fungsinya sebagai Manager, juga untuk melihat grafik unjuk kerja dari suatu elemen jaringan yang dihasilkan oleh proses monitoring.
B. Agent
     Agent merupakan perangkat lunak yang dijalankan disetiap elemen jaringan yang dikelola. Setiap agen mempunyai basis data variabel yang bersifat lokal yang menerangkan keadaan dan berkas aktivitasnya dan pengaruhnya terhadap operasi.
C. MIB (Management Information Base)
     Management Information Base, merupakan struktur basis data variabel dari elemen jaringan yang dikelola.Struktur ini bersifat hierarki dan memiliki aturan sedemikian rupa sehingga informasi setiap variabel dapat dikelola atau ditetapkan dengan mudah.
     

3.2 Arsitektur SNMP 

     Framework dari SNMP terdiri dari: 
A. Master Agent : 
     Master Agent Merupakan perangkat lunak yang berjalan pada perangkat yang mendukung SNMP, fungsinya merespon permintaan dari SNMP management station. Master agent kemudian meneruskan kepada sub agent untuk memberikan informasi tentang management dengan fungsi tertentu. 
B. Sub Agent : 
     Subagent merupakan perangkat lunak yang berjalan pada perangkat yang mendukung SNMP dan mengimplementasikan MIB. Fungsinya mengumpulkan informasi untuk selanjutnya diproses oleh management stations. Beberapa kemampuan subagen adalah: Mengumpulkan informasi untuk managed object. Mengkonfigurasi parameter dari managed object. Merespon kepada permintaan / request dari manager.
C. Management Stations : 
     Management Station merupakan client dan melakukan permintaan serta mendapatkan trap dari SNMP server. Management Stations adalah komponen akhir dari arsitektur SNMP. Fungsinya equivalen dengan clent di arsitektur client-server. Stasiun managemen akan mengirimkan request untuk operasi manajemen atas nama administrator jaringan atau aplikasi dan menerima tangkapan dari agen-agen.


Sumber:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAB IV MENGEVALUASI DEDICATED HOSTING SERVER

BAB VII MENGEVALUASI SISTEM KEAMANAN JARINGAN

LANJUTAN BAB III KONFIGURASI VPS